1. Home
  2. hot news
Adobe Flash akan dihentikan distribusinya pada akhir 2020
hot news

Adobe Flash akan dihentikan distribusinya pada akhir 2020

Penggunaan Adobe Flash di internet kian menyusut. Bahkan saat ini tercatat hanya kurang dari 5 persen saja situs internet di seluruh dunia yang masih menggunakan layanan ini. Maka itu, Adobe pun mengumumkan akan menghentikan pembaruan dan distribusi Flash Player pada akhir tahun 2020.

Pada 2011 tercatat masih ada sekitar 28,5 persen situs internet yang masih menggunakan Adobe Flash. Meski angka ini terlihat kecil, perlu diingat bahwa perhitungan ini adalah berdasarkan jumlah situs di seluruh dunia, bukan sekadar situs-situs populer.

Menyusutnya angka penggunaan Adobe Flash ini diduga karena memang layanan ini sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi internet. Para pengembang lebih memilih menggunakan HTML5 dan CSS3 yang lebih memadai. Selain itu, Flash dikritik karena kerentanan pada keamanannya.

Meski demikian Flash tetap menjadi pilihan populer untuk banyak iklan, gim, dan konten e-Learning. Tidak ada alternatif untuk Flash yang memungkinkan animasi pemindahan objek atau interaksi dua arah.

Teknologi HTML5 pernah dinominasikan sebagai alternatif, namun adaptasi tetap menjadi masalah dalam desain konten karena biaya tinggi dalam pengembangan dan kurangnya para ahli.

Versi Chrome saat ini sebenarnya sudah memblokir Flash secara default, tapi masih tetap menampilkan notifikasi untuk mengaktifkan plug-in tersebut untuk tiap situs yang dikunjungi. Perusahaan-perusahaan lainnya seperti Apple, Microsoft, Google, dan juga Mozilla akan melakukan penurunan dukungan terhadap Flash hingga akhir 2020.

Microsoft menyebutkan bahwa pihaknya berencana untuk menonaktifkan Flash secara default di Edge dan juga Internet Explorer pada pertengahan sampai akhir 2019, dengan penghapusan penuh pada semua versi Windows di tahun 2020. Sementara Google menyebutkan akan terus melakukan penghentian Flash selama beberapa tahun ke depan.

Lalu untuk Mozilla, mereka mengatakan akan memberikan opsi bagi pengguna Firefox untuk bisa memilih situs mana ke depannya yang menjalankah Flash dan mengizinkan para pengguna untuk menggunakan Firefox Support Release (ESR) dengan menggunakan Flash sampai tahun 2020.

Apple juga mendukung Flash sampai akhir 2020, sementara Safari saat ini memerlukan persetujuan yang eksplisit di setiap web bahkan saat pengguna Mac memilih untuk menginstal Flash.