1. Home
  2. hot news
Perkenalkan, Ini Aplikasi Peta Digital Pengganti Google Maps dari Huawei
hot news

Perkenalkan, Ini Aplikasi Peta Digital Pengganti Google Maps dari Huawei

Perang dagang China dengan Amerika Serikat berdampak buruk bagi perkembangan bisnis dan teknologi. Dan salah satu produk yang terkena imbasnya adalah Huawei.

Raksasa China yang bermarkas di Shezhen ini diketahui mendapat larangan distribusi di Amerika Serikat dari pihak administrasi Presiden Donald Trump. Alasan yang diberikan nggak main-main: terkait keamanan nasional!

Nggak berhenti di situ saja, Pemerintah Amerika Serikat juga meminta Google untuk memutus kerja sama dengan Huawei. Artinya, smartphone Huawei nggak bakal lagi bisa menjalankan sistem operasi Android.

Huawei (Forbes)

Memang, sempat terjadi kegaduhan di masyarakat internasional. Bagaimanapun, pengaruh dan ketergantungan vendor smartphone terlalu besar kepada Android.

Dan ketika keributan mulai memuncak, Huawei mengabarkan solusinya: sistem operasi HarmonyOS. Namun, untuk benar-benar bisa beroperasi dan memenuhi kebutuhan pengguna; butuh berbagai jenis aplikasi yang bisa dijalankan dan tersedia di sistem operasi ini.

 

Baca juga:

 

TomTom, Aplikasi Peta Digital Pengganti Google Maps dari Huawei

Mobil aplikasi peta digital TomTom (Reuters)

Dilansir dari Reuters, aplikasi ini diperkirakan bakal menggantikan Google Maps. Dilaporkan, perusahaan penyedia layanan peta digital dan navigasi asal Belanda ini sudah mencapai kesepakatan dengan Huawei, yang mana memperbolehkan raksasa China ini untuk menggunakan peta dan layanan digital di ekosistem aplikasinya.

Juru bicara TomTom, Remco Meerstra menyampaikan jika kesepakatan sudah ditutup ‘beberapa waktu lalu’. Akan tetapi, perusahaan nggak membagikan keputusan tersebut untuk umum. Selain itu, Meerstra juga menolak ketika dimintai keterangan lebih lanjut terkait kesepakatan antara kedua perusahaan.

Bisa dibilang, langkah ini adalah krusial. Seperti kita tahu, Google Maps adalah bagian dari ekosistem aplikasi dan layanan milik Google yang sangat penting. Melaluinya, pengguna bisa mendapatkan peta yang detail dari seluruh penjuru dunia, begitu pula dengan layanan navigasinya.

 

Baca juga:

 

Akankah TomTom Mampu Menggantikan Google Maps?

Toko Huawei (The Verge)

FYI, TomTom adalah salah satu perusahaan veteran di layanan ini. Memang, sebelum bergerak di bidang yang digelutinya saat ini, TomTom lebih dikenal sebagai perusahaan penjualan software. Akan tetapi, setelah menjual divisi layanan telematika kepada perusahaan Bridgestone dari Jepang tahun lalu, TomTom mulai fokus pada layanan peta digital.

Dan bisa dipastikan, nggak butuh waktu lama untuk mengubah pengguna Google Maps menjadi pengguna TomTom. Perkiraan ini tentu saja tak bisa kita lepaskan dari kondisi perang dagang serta perkembangan ekosistem aplikasi Huawei.

Apalagi, sudah ada beberapa gadget keluaran Huawei yang menjalankan HuaweiOS. Dan sekalipun smartphone Huawei belum ada sama sekali yang berjalan menggunakan sistem operasi ini, tak butuh waktu lama agar kita bisa merasakannya.

Di sisi lain, Huawei tak hanya menawarkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk mengisi ekosistem aplikasinya. Minggu lalu, dilansir dari Mashable, dilaporkan kalo Huawei menawarkan kepada pengembang aplikasi dari mana pun untuk mengembangkan dan membuat aplikasi yang nantinya bakal mengisi toko aplikasi Huawei, yakni Huawei Mobile Services (HMS).

Tak tanggung-tanggung, Huawei bahkan menawarkan uang sebesar US$26 juta! Jika dikonversikan ke rupiah, kira-kira menjadi Rp3,55 milyar! Tertarik untuk mencobanya?

 

Baca juga: