1. Home
  2. hot news
Perangi hoaks, WhatsApp batasi penerusan pesan hanya sekali saja
hot news

Perangi hoaks, WhatsApp batasi penerusan pesan hanya sekali saja

Dengan peningkatan pengawasan terhadap potensi aplikasi pesan pribadi untuk menyebarkan informasi yang salah terkait pandemi COVID-19, WhatsApp pada hari Selasa  (7/4/2020) mengatakan akan membuat batasan baru terkait penerusan pesan.

Ya, mulai kemarin, pesan yang telah diidentifikasi sebagai "highly forwarded" yang telah dikirim ke lima orang atau lebih hanya dapat diteruskan ke satu orang saja dalam satu waktu. Langkah tersebut menurutnya dirancang untuk mengurangi kecepatan di mana semua informasi beredar di WhatsApp, tak perduli pesan itu asli atau hoaks.

"Kami tahu banyak pengguna mengedepankan informasi bermanfaat, serta video lucu, meme, dan refleksi atau doa yang mereka anggap bermakna. Dalam beberapa minggu terakhir, orang-orang juga menggunakan WhatsApp untuk mengirimkan dukungan publik bagi para pekerja kesehatan garis depan," ujar WhatsApp dalam sebuah posting blog

"Namun, kamu telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah penerusan yang berpotensi pada penyebaran informasi yang salah. Kami percaya langkah ini sangat penting untuk memperlambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat untuk percakapan pribadi yang sehat."

Tim Braintologi.com sendiri sudah menjajal melakukan penerusan berkali-kali, namun tetap saja bisa diteruskan ke banyak orang alias belum berfungsi. WhatsApp sendiri mengatakan pembaruan ini berjalan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna mendapatkan fitur pembatasan penerusan pesan tersebut.

Sebagai layanan perpesanan pribadi, WhatsApp mengklaim telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna. Sebagai contoh, ia sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25 persen.

Sebenarnya meneruskan pesan tidaklah buruk. Namun, perusahaan pembuat aplikasi tersebut melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pesan yang diteruskan sehingga berpotensi mengandung misinformasi. Oleh karenanya, WhatsApp yakin sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar mereka tetap menjadi tempat yang cocok untuk menjalin percakapan personal.

Selain pembaruan tersebut, WhatsApp juga menginformasikan telah bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lebih dari 20 kementerian kesehatan di dunia, untuk membantu menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat. Bersama-sama, lembaga otoritas terpercaya tersebut telah mengirim ratusan juta pesan secara langsung kepada orang-orang yang ingin memperoleh informasi resmi.

Di Indonesia sendiri, beberapa pekan lalu WhatsApp telah meluncurkan chatbot terkait Covid-19 yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menjawab pertanyaan menyarakat Indonesia seputar Covid-19.

Layanan chatbot ini dirancang sebagai salah satu kanal resmi pemerintah Indonesia untuk menyediakan sumber informasi resmi dan tips bermanfaat kepada masyarakat Indonesia agar senentiasa aman dan terlindungi dari virus tersebut.