1. Home
  2. hot news
Robot Diprediksi Bakal Gantikan Pekerjaan Manusia Dalam 5 Tahun Mendatang
hot news

Robot Diprediksi Bakal Gantikan Pekerjaan Manusia Dalam 5 Tahun Mendatang

Pandemi yang melanda dunia telah berhasil memperlebar jarak antara lowongan kerja yang dibutuhkan manusia dengan teknologi industri yang berambisi mempercepat kebutuhan industri. Manakah yang harus diutamakan? 

Mengacu kepada laporan dari World Economic Forum (WEF) dengan tajuk “Future of Jobs Report 2020”, tindakan otomatisasi yang dilakukan oleh industri dan pembentukan divisi baru untuk membagi tugas manusia dan robot.

Pergantian dari pekerja manusia ke robot ini akan mengubah 85 juta pekerjaan dalam 5 tahun mendatang. Artinya, manusia akan kehilangan sebagian besar pekerjaan untuk menopang hidupnya sehari-hari.

“Covid-19 telah mengakselerasi masa depan pekerjaan. Akan ada skenario ganda yang bakal menganggu para pekerja di masa yang sulit ini. Jalan keluarnya adalah solusi manajemen yang proaktif,” ujar Saadia Zahidi, selaku Managing Director WEF sebagaimana yang dikutip dari Aljazeera.

Berdasarkan laporan World Economic Forum tersebut, mengungkapkan bahwa teknologi terus diadopsi secara besar-besaran dalam berbagai industri dalam lima tahun mendatang. Tindakan ini juga senada dengan kehadiran sistem komputasi cloud, e-commerce dan big data.

Banyak negara yang terkena pandemi telah dibayang-bayangi krisis. Hal ini justru akan mempercepat digitalisasi yang akan menimpa berbagai sektor ekonomi. Kemungkinan krisis akibat pandemi ini bisa lebih parah daripada krisis finansial yang terjadi pada 2008.

Kini, lebih banyak perusahaan yang memilih untuk menggunakan teknologi untuk mempercepat kinerja dan produktivitas perusahaan. Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence untuk perusahaan.

Robot Pekerja (TimesofIsrael)

Salah satu contohnya adalah Xiaomi yang telah membuat “pabrik cerdas” yang sebagian besar produksi ponselnya menggunakan robot. Karenanya hal ini dinilai bisa menahan laju persebaran pandemi yang berpotensi menyerang para karyawan.

Para pekerja yang diprediksi masih bekerja di tengah ramainya penggunaan teknologi, diharapkan agar bisa beradaptasi dengan sistem perushaan. Dengan kata lain, para pekerja harus meningkatkan kapasitasnya sebesar 5 persen dengan menambah penguasaan teknologi jika masih ingin tetap mendapat pekerjaan.

World Economic Forum telah melakukan survey berdasarkan proyeksi pimpinan perusahaan yang terdiri dari 300 perusahaan di dunia, yang mana mereka telah mempekerjakan 8 jutaan karyawan.

WEF juga mendesak pemerintah agar mereka yang tersisihkan dari dunia kerja, atau mereka yang menjadi pengangguran, mendapat jaminan sosial, mendapat pendidikan, dan memberikan insentif kepada para pelaku bisnis yang bisa membuka lebih banyak lowongan pekerjaan.

Selanjutnya, perusahaan swasta juga dapat memainkan peran penting dalam mengurangi perubahan besar yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi dengan cara membuka pelatihan, dan menjamin para pekerja agar tidak ketinggalan dalam beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat ini.

 

Baca Juga: