1. Home
  2. hot news
Trump Ingin Oracle Punya Kendali Penuh Terhadap TikTok, Rame Lagi Nih!
hot news

Trump Ingin Oracle Punya Kendali Penuh Terhadap TikTok, Rame Lagi Nih!

Beberapa waktu lalu, Presiden Donald Trump merestui TikTok agar bisa dibeli oleh dua perusahaan Amerika Serikat yaitu, Oracle dan Walmart.

Sebenarnya Trump tidak menginginkan dua perusahaan itu hanya menguasai sebagian saham TikTok tapi Trump ingin Oracle dan Walmart menguasai seluruhnya. Artinya ia ingin perusahaan Amerika yang memegang kendali penuh atas aplikasi TikTok.

Seperti yang sudah diberitakan belum lama ini bahwa Oracle dan Walmart menguasai saham sebesar 20 persen di bawah nama baru TikTok Global. Oracle sendiri akan memiliki saham TikTok sebesar 12,5 persen dan Walmart sebesar 7,5 persen melalui penawaran umum perdana. Sisa untuk keseluruhan saham masih dikuasai ByteDance selaku induk TikTok, dan juga sistem algoritmanya.

“Jika kami tahu mereka (Walmart dan Oracle) tidak sepenuhnya mengendalikan (TikTok), maka kami tidak akan menyetujui kesepakatan,” ujar Trump seperti yang dilansir dari BBC.

Oracle dikabarkan sudah memberi pernyataan terkait kesepekatan 20 persen itu. Tapi rumor yang beredar bahwa Ken Glueck selaku Executive Vice President Oracle menyatakan bahwa TikTok bakal dipegang sepenuhnya oleh AS.

“Setelah pembuatan TikTok Global, Oracle/Walmart akan melakukan investasi dan saham TikTok Global akan didistribusikan ke pemiliknya (ByteDance), AS akan menjadi pemilik mayoritas dan ByteDance tidak akan memiliki kepemilikan di TikTok Global,” imbuh Glueck seperti yang dikutip dari Market Watch.

Perseteruan TikTok (GlobalTimes)

Tampaknya, kesepakatan yang terjalin antara pengembang aplikasi video pendek ByteDance dan Oracle/Walmart belum mendapat kejelasan hingga kini. ByteDance mengungkapkan dalam laman resminya yang berbahasa Mandarin, bahwa ByteDance bersikukuh untuk mempertahankan hak kepemilikan saham sebesar 80 persen dalam TikTok Global, hal ini juga sudah termasuk algoritmanya.

Hu Xijin, selaku editor media Global Times yang condong ke pemerintah China memposting sebuah cuitan di akun Twitternya yang megungkapkan hal yang sama dengan pihak ByteDance.  

“Sejauh yang saya tahu, Beijing tidak menyetujui kesepakatan saat ini antara ByteDance, Oracle, Walmart, karena kesepakatan tersebut membahayakan keamanan nasional, kepentingan, dan martabat China,” tulis Hu Xijin.

Sedangkan, pendiri Radio Free Mobile, Dr. Richard Windsor menyatakan bahwa media negeri Tirai Bambu mengklaim kesepakatan kedua belah pihak itu merupakan kesepakatan yang “kooperatif”, dan tidak “mendepak” pihak ByteDance dari TikTok.

“Ketika Oracle menyetujui kesepakatan dengan ByteDance pekan lalu, sehingga TikTok tetap bisa digunakan di AS, media di China menekankan bahwa kesepakatan itu bersifat 'kooperatif', di mana kedua pihak memainkan bagian yang sesuai, daripada memberitakan Oracle menyingkirkan perusahaan China (ByteDance),” ujar Windsor.

Akantetapi, Windsor menambahkan bahwa kemungkinan kesepakatan itu belum mendapat persetujuan. Walaupun ByteDance masih memegang sistem algoritma TikTok, tapi datanya tetap dioperasikan dalam infrastrukutr Oracle.

Safra Cats selaku CEO Oracle menyatakan rencananya TikTok bakal dijalankan dalam sistem komputasi cloud dari Oracle.

 

Baca juga: