1. Home
  2. hot news
Untuk yang ketiga kalinya, AS perpanjang lisensi 90 hari untuk Huawei
hot news

Untuk yang ketiga kalinya, AS perpanjang lisensi 90 hari untuk Huawei

Sesuai prediksi, pemerintah AS kembali memperpanjang lisensi ekspor sementara Huawei selama 90 hari. Ini akan menjadi perpanjangan sementara 90 hari ketiga yang diberikan kepada raksasa telekomunikasi asal Tiongkok itu sejak dimasukkan dalam Daftar Entitas AS yang melarang perusahan AS untuk berdagang dengan Huawei.

Perpanjangan 90 hari terakhir Huawei berakhir kemarin, jadi pengumuman ini tepat waktu. Menurut administrasi Trump, ekstensi diberikan untuk mendukung infrastruktur yang ada yang dibangun oleh Huawei di Amerika Serikat.

Sebagai contoh, sejumlah operator pedesaan di negara tersebut bergantung pada peralatan telekomunikasi Huawei dan ZTE. Menggantinya dengan segera bukanlah suatu pilihan mengingat hal itu dapat menghabiskan biaya hampir miliaran untuk tiba-tiba beralih ke pembuat peralatan lain.

"Perpanjangan The Temporary General License akan membuat para operator terus melayani pelanggan di beberapa daerah terpencil di AS. Departemen akan terus memantau ekspor teknologi sensitif untuk memastikan bahwa inovasi kami tidak dimanfaatkan oleh mereka yang akan mengancam keamanan nasional kita," ungkap Sekretaris Kementerian Perdagangan AS, Wilbur Ross.

Penangguhan hukuman 90 hari ini juga memungkinkan Google untuk melanjutkan dukungan untuk smartphone berbasis Android Huawei yang ada. Namun, ekstensi ini tidak berlaku untuk model baru, sehingga ponsel pintar seperti Mate 30 Pro masih belum bisa menjalankan aplikasi dan layanan Google.

Saat ini perusahaan juga tengah bekerja keras dalam pengembangan HarmonyOS untuk menemukan solusi Google Apps. Ling Hua dari Huawei mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan CNBC bahwa perusahaan akan mengumumkan strategi HarmonyOS pada 20 November ini meski tidak menjelaskan secara detail jenis strategi apa yang dimaksud.

Komentar Huawei

Menanggapi keputusan baru AS itu, Huawei mengatakan perpanjangan lisensi tersebut tidak berdampak besar pada bisnis Huawei. Keputusan itu tidak mengubah fakta bahwa Huawei masih diperlakukan secara tidak adil.

Huawei menilai keputusan memasukkan perusahaan ke dalam Entity List (daftar hitam perdagangan) justru malah membuat lebih banyak kerugian untuk AS, ketimbang Huawei sendiri. Masalah tersebut membuat perusahaan-perusahaan AS yang berbisnis dengan Huawei, mengalami kerugian yang signifikan.

Sejauh ini, Kementerian Perdagangan AS masih mempertimbangkan pemberian lisensi individual untuk perusahaan AS agar bisa menjual komponen kepada Huawei. Pemerintah AS telah menerima 200 permintaan terkait lisensi tersebut, namun hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil.