1. Home
  2. hot news
Wow! China Sudah Membangun 700.000 Pemancar Jaringan 5G
hot news

Wow! China Sudah Membangun 700.000 Pemancar Jaringan 5G

Tahun ini teknologi jaringan 5G semakin banyak digandrungi. Berbagai negara menggaet perusahaan-perusahaan teknologi untuk berlomba membangun infrastruktur 5G. Siapakah pemenangnya?

Di saat yang sama, hanya segelintir negara yang menawarkan layanan 5G secara komersil kepada pengguna. Salah satu negara terdepat yang menawarkan layanan 5G adalah China.

Negeri Tirai Bambu itu melanjutkan pengembangan infrastruktur demi menjadi  pemimpin teknologi komunikasi nirkabel untuk generasi mendatang.

Kini, China mengklaim bahwa mereka telah membangun sekitar 700.000 BTS (Base Transceiver Station) atau tower pemancar 5G yang tersebar di berbagai wilayah di China pada tahun ini.

Sebelumnya China hanya menargetkan pembangunan 500.000 tower pemancar 5G saja, tapi ternyata mereka malah melampaui jumlah yang ditargetkan tersebut menjadi sekitar 700.000 BTS 5G di China.

Liu Liehong, yang menjabat selaku Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi di China mengatakan bahwa jumlahnya dua kali lipat lebih banyak  dari pemancar 5G yang yang dipasang di seluruh dunia. Namun, ia tidak menyebutkan sumber informasi ini.

Bulan lalu, MIIT telah mengungkapkan lebih dari 690.000 pemancar 5G telah beroperasi di China. Mereka juga mengklaim sebanyak 160 juta perangkat tersambung dengan pemancar 5G tersebut.

Kini, Liu Liehong mengungkapkan peningkatan dari jumlah di atas, yaitu sebanyak 180 juta perangkat terhubung dengan jaringan 5G.

5G China (atlasnetwork)

Untuk menyempurnakan pembangunan pemancar 5G di seluruh negeri, China hanya perlu memasang 10 juta tower pemancar jaringan 5G. Dengan kata lain China bakal menghabiskan biaya sekitar 2 triliun yuan.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, China berambisi untuk menjadi pemimpin teknologi mutakhir seperti 5G, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan lebih banyak lagi.

Teknologi-teknologi ini telah dipertimbangkan bakal menjadi faktor kunci untuk ekonomi modern. China sedang berkompetisi dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dalam mendominasi pasar global sebagaimana yang dilansir dari Gizmochina.

Tampaknya, persaingan kedua negara bakal berlangsung sengit setelah sebelumnya AS memblokir perusahaan teknologi asal China, seperti Huawei dan ZTE, serta ByteDance. AS juga memerintahkan perusahaan-perusahaan asal Amerika agar tidak memberi pasokan komponen kepada perusahaan teknologi China.

Sebelum Trump ditumbangkan Joe Biden dalam pemilu, pemerintah AS menekan pergerakan raksasa teknologi China di Amerika dan Eropa. Kini, akankah keputusan itu tetap diterapkan ketika Biden mengambil alih kekuasaan?

 

 

Baca Juga: