1. Home
  2. hot news
Xiaomi rilis fitur pendeteksi virus Corona di aplikasi XiaoAi
hot news

Xiaomi rilis fitur pendeteksi virus Corona di aplikasi XiaoAi

Penyebaran virus Corona atau Coronavirus kini membuat resah orang banyak tak hanya di negara asalnya tapi hampir seluruh belahan dunia. Divisi Xiaomi XiaoAi manfaatkan momen ini dengan merilis fitur baru di aplikasi Xiaomi XiaoAi Shortcut yang disebut Real-Time Pneumonia Epidemic.

Fitur ini memungkinkan pengguna melihat informasi terbaru mengenai informasi epidemi corona virus melalui asisten digital AI pada ponsel Xiaomi apa pun. Atau pengguna juga bisa mengatakan "real-time pneumonia epidemic" ke asisten digital AI Xiaomi. 

Tampaknya fitur baru ini akan cukup berguna mengakui epidemi corona sudah dianggap berbahaya, dan alat ini akan sangat mudah digunakan penggunanya. Terlebih lagi, fitur ini juga akan membantu pengguna Xiaomi agar tetap aman dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari infeksi.

Sementara itu, virus corona di Tiongkok diketahui telah menewaskan beberapa orang dan membuat lebih dari 400 orang terjangkit penyakit tersebut. Bahkan wabah corona juga telah menyebar ke beberapa negara lain. Corona virus merupakan virus pernapasan yang dapat menginfeksi paru-paru dan dapat disalahartikan sebagai flu biasa.

Diketahui gejala awal dari corona virus adalah demam, batuk, dan bersin. Namun virus juga dapat menyebabkan kegagalan organ, pneumonia, dan kematian. Hal yang paling berbahaya adalah virus tersebut dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang melalui batuk dan bersin. 

Satu-satunya cara untuk menghentikan penularan tersebut adalah menghindari kontak dengan orang yang sakit atau mungkin membawa virus tersebut. Pasalnya hingga saat ini belum terdapat vaksin untuk mengurangi penyebaran virus corona. 

Cara pencegahan lainnya yaitu dengan memakai masker bedah karena masker ini bisa membantu mengurangi penyebaran virus dan lebih praktis digunakan masyarakat umum menurut seorang pakar penyakit menular dan Kementerian Kesehatan (kemenkes) di Singapura.

Masker ini juga bisa membantu memblokir tetesan atau percikan dari mulut dan hidung pemakai. Selain itu, masker bedah membantu mengurangi paparan air liur pemakai dan sekresi pernapasan kepada orang lain.

Menurut pakar tersebut, masker bedah lebih berguna dibandingkan dengan masker N95 yang kini banyak diburu orang. Beliau mengatakan masker N95 sendiri dirancang untuk menyaring partikel udara secara efektif. Masker ini lebih cocok digunakan selama situasi kabut asap.