1. Home
  2. hot news
Menilik Pandangan Qualcomm Terhadap 5g: Mengurangi Kecelakaan Di Jalan [Bagian II]
hot news

Menilik Pandangan Qualcomm Terhadap 5g: Mengurangi Kecelakaan Di Jalan [Bagian II]

Teknologi jaringan 5G ini diklaim akan ditanam di kendaraan, hingga pengguna bisa memilih layanan yang diinginkan. Selain itu, banyak layanan multimedia akan bisa bermunculan.

Pengguna bisa membayar layanan aplikasi berbasis cloud bagi kendaraan pengguna dan mendengar radio melalui jaringa 5G. Selain itu, bisa juga mendapat informasi tentang rute pada peta navigasi secara langsung.

Qualcomm mengungkapkan bahwa dengan teknologi 5G dan juga sistem kecerdasan buatan (AI), akan dapat menghindari kecelakaan antar kendaraan atau dengan pengguna jalan.

Pasalnya, kendaraan akan dapat mengerem secara otomatis apabila ada orang yang menyebrang jalan. Sistem AI akan mengambil alih kendali kendaraan, mengerem atau menghentikan kendaraan agar tidak mencelakakan orang lain. 

Dampak 5G pada transportasi (ThalesGroup)

Kendaraan akan Saling Terhubung

Transportasi pintar akan didukung teknologi C-V2X dari Qualcomm. C-V2X dan jaringan 5G akan menghubungkan kendaraan yang satu dengan kendaraan lain (V2V), kendaraan dengan pejalan kaki (V2P), kendaraan dengan infrastruktur (V21), yang terakhir, menghubungkan kendaraan dengan jaringan (V2N).

“Kami juga sudah menggunakan standar 5GAA yang digunakan di banyak industri. Selain itu, teknologi kami juga mendukung jaringan nirkabel 5,9GHz. Kami juga mendukung LTE serta jaringan lain untuk menjalankan teknologi,” ujar Jim.

Saat ini Qualcomm tengah mengembangkan hardware lain. Qualcomm memiliki sebuah chipset yang ditujukan untuk kendaraan otonom yang diberi nama Qualcomm Autonomous driving accelerator.

Chipset tersebut akan digabunkan dengan teknologi yang lain. Penggabungan ini akan mampu menjalankan banyak teknologi lain di kendaraan, kamera, sensor, dan sebagainya.

Melansir Tek.id, ketika ditanyakan apakah teknologi transportasi pintar akan dapat menurunkan kualitas jaringan bagi pengguna 5G pada perangkat pintar, Jim Misener menanggapi bahwa hal itu tidak akan terjadi.

“Dalam jaringan 5G, kita dapat menggunakan teknologi network slicing untuk memastikan Quality of Services dari jaringan tersebut. Tak ketinggalan, spektrum yang digunakan dan kepadatan dari daerah juga menjadi hal yang harus diperhatikan,” ungkap Jim.

Nah, kemunculan teknologi jaringan 5G ini, apalagi jika dipadukan dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI), tampaknya akan mengubah banyak hal. Mulai dari aktifitas sehari-hari, cara kita berinteraksi, bekerja, moda transportasi dan segala aspek kehidupan sosial lainnya.

 

Baca juga: