1. Home
  2. hot news
Tidak Perlu Pake Klenik atau Hipnotis, Sebentar Lagi Teknologi AI Bisa Baca Pikiran Kamu!
hot news

Tidak Perlu Pake Klenik atau Hipnotis, Sebentar Lagi Teknologi AI Bisa Baca Pikiran Kamu!

Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Bisakah kita beradaptasi dengan kemunculan teknologi-teknologi baru dan teknologi lama akan segera ditinggalkan?

Beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa robot berteknologi AI telah mampu menulis artikel yang menyatakan agar manusia tidak perlu takut dengan robot AI. Bahkan, artikel tersebut telah dimuat di sebuah media ternama di Inggris.

Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim riset dari Universitas Helsinki tengah merancang antarmuka otak-komputer atau yang disebut brain-computer interface model baru.

Brain-computer interface itu diciptakan agar mampu membaca pikiran seseorang. Lalu, teknologi itu akan menampilkan gambar yang sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh manusia.

Artificial Intelligence (AI) atau yang biasa disebut Kecerdasan Buatan yang terbaru memiliki sistem yang dapat menampilkan gambaran umum wajah yang mencerminkan cara berpikir seseorang.

Pada mulanya, brain-computer interface ini memang dirancang untuk menggerakkan kursor atau mengeja huruf-huruf melalui pikiran manusia. Perkembangan teknologi semacam ini diklaim bisa membantu manusia yang mengalami kekurangan tertentu.

Membaca otak manusia pakai AI (IFLScience)

Dilansir dari IFL Science, Artificial Intelligence yang sudah disempurnakan memiliki kemampuan untuk menafsirkan sekaligus menampilkan pikiran seseorang dengan tepat. Hal ini dinilai bisa memulihkan kemampuan seseorang dalam menjalin komunikasi.

Tim peneliti menggunakan 31 relawan untuk ujicoba riset ini. Tim peneliti memperlihatkan berbagai gambar wajah manusia kepada mereka sambil melihat aktivitas listrik pada jaringan otak mereka.

Kemudian mereka diarahkan agar lebih fokus pada wajah-wajah tertentu, seprti wajah lansia atau wajah yang tersenyum, ketika elektroensefalogram (EEG) disematkan ke dalam jaringan saraf mereka.

Setelah itu, komputer akan mendeteksi berbagai pola aktivitas tertentu setiap kali mereka menemukan wajah yang sesuai dengan yang dicari. Komputer akan merekonstruksi jenis wajah itu dengan cara mengambil data dari gambar yang dilihat itu.

Brain-computer interface bisa menampilkan wajah baru dengan karakteristik yang cocok, akurasi tersebut berhasil mencapai 83 persen. Hal ini bisa digunakan oleh orang-orang yang mengalami masalah dalam berkomunikasi.

Ilustrasi teknologi Artificial Intelligence (Des-Madrid)

Para peneliti mengklaim bahwa teknologi seperti ini kelak bisa digunakan untuk meningkatkan kreativitas seseorang dengan lancar.

Tuuka Ruotsalo sebagai penulis studi teknologi ini menyatakan bahwa teknologi ini bisa membantu seseorang yang mengalami kesusahan untuk menggambarkan sesuatu. Komputer akan memperlancar dan memudahkan seseorang yang mengalami hal tersebut.

Hari ini, teknologi brain-computer interface baru menjejakkan tahap awal. Brain-computer interface baru bisa mendeteksi usia, ekspresi wajah, dan beragam warna dalam pikiran manusia.

Tim peneliti menegaskan bahwa pekerjaan mereka sangat penting lantaran mereka dapat membuktikan bahwa komputer bisa dilatih untuk membaca pikiran seseorang melalui elektroensefalogram atau EEG. 

 

Baca juga: